Senin, 27 Oktober 2014

Tugas 5 EKONOMI KOPERASI

EKONOMI KOPERASI


Nama              : Deffi Septiana
NPM                : 12213127
Kelas               : 2EA17


FAKULTAS EKONOMI
 JURUSAN MANAJEMEN PTA 2013/2014
UNIVERSITAS GUNADARMA

Analisis Kinerja Keuangan pada Koperasi Serba Usaha
di Kabupaten Buleleng

Abstract
Financial Performance Analysis of Multi-Busines Coperation in Buleleng Regency
The development of coperation in Indonesia is very fast. It can be sen from the fact that the chosen of year 2012 as the year of coperation. The development of a coperation can be sen from its financial performance. From seing it, the stakeholders/the outsider party can find out how wel a coperation runs its busines.
The financial performance of a coperation can be judged from 5 aspects. They are : capital aspect, the quality of productive active, management aspect. Rentabilty aspect and liquidity aspect, acording to Peraturan Koperasi Serba Usaha (the rule of multi- business coperation) which was isued by the government through Kep Men Kop no 129 year 202. The objective of this research is to find out how wel the cooperation runs its activites, based on the rule isued by the government. And also to find out he influence of financial performance such as :solvabilty ratio (debt o aset ratio and debt to equity ratio), activity ratio (receivable turnover and cash turnover). Rentabilty ratio (earning), liquidity ratio (curent ratio) toward the abilty of coperation in gaining the profit.
This research is an explainatory research. The data colecting is done by taking 1 samples from 152 multy-busineses coperation emerged in Buleleng regency. Byusing persuasive random sampling method, from 1 samples and their financial report: Balance shet and lost and profit report. The instrument of data colecting is documentary study by studying the existing data from until 2012. From the result of analysis of financial ratio comparing with the standard pointed out in Kep Men no 129, year 202, it can be found out that the average of curent ratio and debt to equity ratio can be categorized as very eficient. The economy rentabilty and cash turn over are categorized as efisient enough, and debt to aset ratio and receivable turnover are categorized as les efisient.
The financial ratio has significant influence simultaneously towards economy rentabilty, meanwhile, partialy, it is only debt to aset ratio which has significant influence towards the rentabilty. Meanwhile the other four factors (aspects) don’t has significant influence. The analysis of this research is based on the result of t-test and F test done during the research.
BAB 1
PENDAHULUAN
Sesuai dengan pasal 3 ayat 1 Undang Undang Dasar 1945, bahwa koperasi adalah merupakan salah satu pelaku ekonomi yang disusun dan dijalankan sebagai usaha bersama dari angota dan untuk kesejahteran seluruh angota. Untuk mengembangkan usaha agribisnis skala kecil perlu dibentuk koperasi, tanpa koperasi tidak mungkin agribisnis kecil dapat berkembang. Lewat koperasi masyarakat pedesan dapat belajar berbagai hal tidak hanya belajar bertani, berternak, dan berkebun tetapi dapat belajar pemasaran, manajemen, dan administrasi keuangan.
Untuk koperasi serba usaha yang bergerak dalam unit simpan pinjam, perdagangan, dan jasa diperlukan modal yang cukup dengan pengelolan yang baik. Dimana sebagian modal diedarkan sebagai pinjaman untuk angota dan calon angota dan sebagian dioperasikan ke bagian penjualan untuk digunakan modal usaha penjualan, sehinga modal koperasi bisa diolah dengan baik. Pengolahan modal usaha pada perusahan dapat diwakilkan dengan rentabiltas perusahan. Rentabiltas dapat digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi pengunan modal dalam memperoleh laba.
Untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahan dapat digunakan alat analisis yang disebut analisis rasio keuangan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan rugi-laba saja, atau pada neraca dan laporan rugi-laba.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan suatu perusahan termasuk koperasi adalah menjadi sangat penting dan bersifat strategis dalam kaitanya terhadap kemajuan usaha. Untuk itu penelitan tentang masalah kinerja keuangan akan dilakukan pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Buleleng. Keberadan koperasi di Kabupaten Buleleng mulai tahun 208 s.d tahun 2012 yakni pada tahun 2012 secara populasi Koperasi Serba Usaha (KSU) mempunyai jumlah yang paling banyak (152 unit aktif), dibandingkan dengan Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 13 unit aktif, dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) sebanyak 61 unit aktif. Sedangkan bila ditnjau dari jumlah koperasi yang tidak aktif (beku), ternyata Koperasi Serba Usaha (KSU) memilki jumlah yang paling besar, yaitu sebanyak 13 unit (7,8%). Hal ini mengindikasikan bahwa kesehatan Koperasi Serba Usaha (KSU) masih perlu ditngkatkan.
Jumlah KSU yang aktif di Kabupaten Buleleng sesuai dengan pencatatan yang dilakukan Dinas Koperasi dari tahun 208 s.d 2012 sebanyak 152. Rentabiltas yang dicapai oleh KSU Kabupaten Buleleng rata-rata mencapai 2,64% tahun 208, 0,70% tahun 209, 0,89% tahun 2010, 1,89% tahun 201 dan 1,83% tahun 2012. Hal ini menunjukan tingkat rentabiltas dari tahun 208-2012, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan oleh Depkop & UKM, yaitu tingkat rentabiltas ekonomi koperasi yang efisien yaitu 6-9%, maka pada tahun 208 s/d 2012 tingkat rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng tergolong cukup efisien. Hal ini menunjukan cukup optimalnya pengelolan harta yang dimilkinya, pada sisi lain pengelolan komponen modal kerja yang terdiri dari kas dan piutang yang dimilki masih belum efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka penelitan tentang masalah kinerja keuangan koperasi akan dilakukan di Kabupaten Buleleng dengan judul penelitan:”Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Buleleng”.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Koperasi
Sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Indonesia, pengertian dari Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayan para angotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Berdasarkan sifat kegiatan usahanya, Parjimin dan Djabarudin (1986:37-38) membagi koperasi menjadi dua macam yaitu: Koperasi Tungal Usaha (Single Purpose) dan Koperasi Serba Usaha (Multi Purpose). Sedangkan menurut UU koperasi No. 17 tahun 2012 jenis-jenis koperasi dibedakan menjadi: Koperasi konsumen, Koperasi produsen, Koperasi jasa, dan Koperasi Simpan Pinjam. Menurut IAI dalam PSAK No.27 tentang Akuntansi perkoperasian paragraf 74, laporan keuangan koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Angota, dan catatan atas laporan keuangan.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diajukan hipotesis bahwa kinerja keuangan KSU Kabupaten Buleleng termasuk kriteria efisien dan curent ratio, receivable turnover, cash turnover, debt to equity ratio dan debt to aset ratio berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menghasilkan laba (rentabiltas ekonomi) baik secara parsial maupun simultan.

ANALISIS PEMBAHASAN
Tingkat Efisiensi Rasio Keuangan
Berdasarkan hasil penelitan, sesuai dengan KEP.MEN.NEG. Koperasi&UKM No. 129/Kep/M/KUKM/XI/202 tentang tingkat efisiensi rata-rata gabungan current ratio sebesar 186,3% dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria sangat efisien. Analisis rata-rata gabungan debt to aset ratio sebesar 67,10% dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria kurang efisien. Rata-rata gabungan debt to equity ratio sebesar 46,16% dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria sangat efisien. Analisis rata-rata gabungan receivable turnover sebesar 1,1 kali dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria kurang efisien. Rata-rata gabungan cash turnover sebesar 23,34 kali dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria cukup efisien. Analisis rasio rentabiltas ekonomi dimana rata-rata gabungan sebesar 3,67% dibandingkan dengan standar yang ditentukan, rentabiltas ekonomi KSU di Kabupaten Buleleng dinyatakan dalam kriteria cukup efisien. Jadi hipotesis yang menyatakan rasio keuangan dalam criteria efisien ditolak.
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Rentabiltas Ekonomi Secara Parsial
Berdasarkan perhitungan secara parsial dengan (uji t) terhadap variabel current ratio diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,196>0,05 yang menyatakan H0 diterima sehinga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh curent ratio terhadap rentabiltas ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel curent ratio terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel debt o aset ratio diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,038<0,05 yang menyatakan Ho ditolak, sehinga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh debt to aset ratio terhadap rentabiltas ekonomi diterima dan berarti ada pengaruh signifikan variabel debt o aset ratio terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil uji tyang dilakukan terhadap variabel debt o equity ratio diperoleh, nilai signifikansi sebesar 0,376>0,05 yang menyatakan H0 diterima sehinga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh debt o equity ratio terhadap rentabiltas ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel debt to equity ratio terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel receivable turnover diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,489>0,05 yang menyatakan H0 diterima sehinga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh receivable turnover terhadap rentabiltas ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel receivable turnover terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel cash turnover diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,868>0,05 yang menyatakan H0 diterima sehinga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh cash turnover terhadap rentabiltas ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel cash turnover terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng.

KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diketahui kinerja keuangan koperasi serba usaha di Kabupaten Buleleng dapat dikategorikan sangat efisien bila dilhat dari dua variable ratio keuangan seperti (curent ratio dan debt to equity ratio), dua variable menunjukan cukup efisien yaitu (cash turnover dan rentabiltas ekonomi) sedangkan dua variabel lagi masuk katagori kurang efisien (debt to aset ratio dan receivable turnover). Pengaruh kinerja keuangan yang ditunjukan dengan hasil analisis rasio keuangan terhadap kemampuan koperasi serba usaha untuk menghasilkan laba (Rentabiltas Ekonomi) secara simultan adalah sebesar koefisien diterminasi ( R2 ) = 0,875 atau sebesar 87,5% , sehinga dapat diartikan bahwa rentabiltas ekonomi dipengaruhi oleh curent ratio , debt to aset ratio, debt to equity ratio, receivable turnover, dan cash turnover secara simultan sebesar 87,5% dan sisanya 12,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ditelit. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan pengaruh variabel rasio keuangan secara parsial terhadap rentabiltas ekonomi hanya variabel debt to aset ratio yang berpengaruh secara signifikan, sedangkan ke empat variabel yang lain curent ratio , debt to equity ratio , receivable turnover dan cash turnover menunjukan pengaruh yang tidak signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Evaluasi Kebijaksanan Program Kementrian Koperasi dan UKM. 209
Djarwanto. 200. Statistik Induktif. Edisi 4. Yogyakarta :PT BPFE-Yogyakarta
Gitosudarmo. Indriyo. 202. Management Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta :BPFE.
Husnan, Suad. 202, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 3 Yogyakarta : UP AMP YKPN.
Kasmir. 208, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :Rajawali
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
KEP MEN NEG. Koperasi dan UMKM No 129/M/KUKM/XI/202, tentang standar pengukuran kesehatan koperasi.
Munawir,S. 204. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty
Martono dan Agus Harjito.D. 203, Manajemen Keuangan.Edisi 3, Yogyakarta; Ekonisia.
Riyanto,Bambang. 193. Dasar-dasar Pemblanjan Perusahan. Yogyakarta: Andi
S. Hendra. 209. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Untuk Eksekutif Perusahan. Jakarta : Salemba Empat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar