PROSES
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Pengertian
Keputusan Pembelian
Menurut Philip Kotler
(2000:201) yang dialih bahasakan oleh Hendra Teguh dan Roni A. Rusli pengertian
proses keputusan pembelian, yaitu : “Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus
melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembelian dan
mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan
pembelian. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat
keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam
proses pembelian”.
Menurut Helga Drumond
(2003:68) “Keputusan Pembelian adalah
mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu
dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta
sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing”.
Definisi keputusan
pembelian menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
Sedangkan menurut
Buchari Alma (2004:105) pengertian keputusan pembelian sebagai berikut: “bila
konsumen mengambil keputusan, maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan
menyangkut, produk, merek, kualitas, model, waktu, harga, cara pembayaran, dan
sebagainya. Kadang-kadang dalam pengambilan keputusan ini ada saja pihak lain
yang memberi pengaruh terakhir, yang harus dipertimbangkan kembali, sehingga
dapat merubah seketika keputusan semula”.
Berdasarkan pendapat
para ahli diatas maka dapat disampaikan bahwa keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya.
Tahap-tahap
proses keputusan pembelian
Tahap-tahap Keputusan
Pembelian menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2006: 179) adalah sebagai
berikut :
1. Pengenalan Kebutuhan
Di
sini pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan
perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat
dipicu oleh rangsangan internal (dari dalam diri) dan rangsangan eksternal
(lingkungan).
Pada
tahap ini pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan
atau minat tertentu konsumen. Para pemasar
perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan yang
dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan
bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk
tersebut.
2. Pencarian Informasi
Seorang
konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari informasi lebih banyak informasi,
tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen dan produk yang dapat
memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila
tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan
pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
Konsumen
dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber yaitu :
Sumber
pribadi : keluarga, teman dan
tetangga.
Sumber
komersial : iklan, wiraniaga, agen,
kemasan, pajangan.
Sumber
public : media massa,
organisasi penilai konsumen.
Sumber
pengalaman : penanganan, pemeriksaan,
menggunakan produk.
Dalam
hal ini perusahaan harus merancang bauran pemasannya untuk membuat calon
pembeli menyadari dan mengetahui merknya. Perusahaan harus cermat mengenali
sumber informasi konsumen dan arti penting dari setiap sumber.
3. Evaluasi Alternatif
Pada
tahap ini konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan produk yang akan dibelinya.
Untuk itu konsumen melakukan evaluasi terhadap barang mana yang benar-benar
paling cocok untuk dibeli sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Bagaimana
konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada
masing-masing individu dan situasi membeli spesifik.
Pemasar
harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mengevaluasi
alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang
terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan
pembeli.
4. Keputusan Membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen
membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya,
keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua
faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli.
Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai
harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi
yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang
diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah
niat pembelian.
5. Tingkah Laku Pasca Pembelian
Tahap dari proses keputusan pembeli,
yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada
rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas
dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan
prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan,
konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila
melebihi harapan konsumen akan merasa puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi
Terdapat
lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan
pembelian:
1. Motivasi
(Motivation)
Motivasi merupakan suatu dorongan yang
ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi
(Perception)
Persepsi merupakan hasil pemaknaan
seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan
informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan
Sikap (Attitude Formation)
Pembentukan sikap merupakan penilaian
yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang
akan suatu hal.
4. Integrasi
(Integration)
Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan
tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka
akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan
tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.