EKONOMI KOPERASI
Nama : Deffi Septiana
NPM : 12213127
Kelas : 2EA17
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN PTA 2013/2014
UNIVERSITAS GUNADARMA
Analisis Kinerja Keuangan pada Koperasi Serba Usaha
di
Kabupaten Buleleng
Abstract
Financial
Performance Analysis of Multi-Busines Coperation in Buleleng Regency
The
development of coperation in Indonesia is very fast. It can be sen from the
fact that the chosen of year 2012 as the year of coperation. The development of
a coperation can be sen from its financial performance. From seing it, the
stakeholders/the outsider party can find out how wel a coperation runs its
busines.
The
financial performance of a coperation can be judged from 5 aspects. They are : capital
aspect, the quality of productive active, management aspect. Rentabilty aspect
and liquidity aspect, acording to Peraturan Koperasi Serba Usaha (the rule of
multi- business coperation) which was isued by the government through Kep Men
Kop no 129 year 202. The objective of this research is to find out how wel the
cooperation runs its activites, based on the rule isued by the government. And
also to find out he influence of financial performance such as :solvabilty
ratio (debt o aset ratio and debt to equity ratio), activity ratio (receivable
turnover and cash turnover). Rentabilty ratio (earning), liquidity ratio
(curent ratio) toward the abilty of coperation in gaining the profit.
This
research is an explainatory research. The data colecting is done by taking 1
samples from 152 multy-busineses coperation emerged in Buleleng regency.
Byusing persuasive random sampling method, from 1 samples and their financial
report: Balance shet and lost and profit report. The instrument of data
colecting is documentary study by studying the existing data from until 2012.
From the result of analysis of financial ratio comparing with the standard
pointed out in Kep Men no 129, year 202, it can be found out that the average
of curent ratio and debt to equity ratio can be categorized as very eficient.
The economy rentabilty and cash turn over are categorized as efisient enough,
and debt to aset ratio and receivable turnover are categorized as les efisient.
The
financial ratio has significant influence simultaneously towards economy
rentabilty, meanwhile, partialy, it is only debt to aset ratio which has
significant influence towards the rentabilty. Meanwhile the other four factors
(aspects) don’t has significant influence. The analysis of this research is
based on the result of t-test and F test done during the research.
BAB
1
PENDAHULUAN
Sesuai
dengan pasal 3 ayat 1 Undang Undang Dasar 1945, bahwa koperasi adalah merupakan
salah satu pelaku ekonomi yang disusun dan dijalankan sebagai usaha bersama
dari angota dan untuk kesejahteran seluruh angota. Untuk mengembangkan usaha
agribisnis skala kecil perlu dibentuk koperasi, tanpa koperasi tidak mungkin
agribisnis kecil dapat berkembang. Lewat koperasi masyarakat pedesan dapat
belajar berbagai hal tidak hanya belajar bertani, berternak, dan berkebun
tetapi dapat belajar pemasaran, manajemen, dan administrasi keuangan.
Untuk
koperasi serba usaha yang bergerak dalam unit simpan pinjam, perdagangan, dan
jasa diperlukan modal yang cukup dengan pengelolan yang baik. Dimana sebagian
modal diedarkan sebagai pinjaman untuk angota dan calon angota dan sebagian
dioperasikan ke bagian penjualan untuk digunakan modal usaha penjualan, sehinga
modal koperasi bisa diolah dengan baik. Pengolahan modal usaha pada perusahan
dapat diwakilkan dengan rentabiltas perusahan. Rentabiltas dapat digunakan
sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi pengunan modal
dalam memperoleh laba.
Untuk
mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahan dapat digunakan alat analisis
yang disebut analisis rasio keuangan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan,
diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek
tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka
yang ada dalam neraca saja, dalam laporan rugi-laba saja, atau pada neraca dan
laporan rugi-laba.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan suatu perusahan
termasuk koperasi adalah menjadi sangat penting dan bersifat strategis dalam
kaitanya terhadap kemajuan usaha. Untuk itu penelitan tentang masalah kinerja
keuangan akan dilakukan pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Buleleng.
Keberadan koperasi di Kabupaten Buleleng mulai tahun 208 s.d tahun 2012 yakni
pada tahun 2012 secara populasi Koperasi Serba Usaha (KSU) mempunyai jumlah
yang paling banyak (152 unit aktif), dibandingkan dengan Koperasi Unit Desa
(KUD) sebanyak 13 unit aktif, dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) sebanyak 61 unit
aktif. Sedangkan bila ditnjau dari jumlah koperasi yang tidak aktif (beku),
ternyata Koperasi Serba Usaha (KSU) memilki jumlah yang paling besar, yaitu
sebanyak 13 unit (7,8%). Hal ini mengindikasikan bahwa kesehatan Koperasi Serba
Usaha (KSU) masih perlu ditngkatkan.
Jumlah
KSU yang aktif di Kabupaten Buleleng sesuai dengan pencatatan yang dilakukan
Dinas Koperasi dari tahun 208 s.d 2012 sebanyak 152. Rentabiltas yang dicapai
oleh KSU Kabupaten Buleleng rata-rata mencapai 2,64% tahun 208, 0,70% tahun
209, 0,89% tahun 2010, 1,89% tahun 201 dan 1,83% tahun 2012. Hal ini menunjukan
tingkat rentabiltas dari tahun 208-2012, bila dibandingkan dengan standar yang
telah ditentukan oleh Depkop & UKM, yaitu tingkat rentabiltas ekonomi
koperasi yang efisien yaitu 6-9%, maka pada tahun 208 s/d 2012 tingkat
rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng tergolong cukup efisien. Hal
ini menunjukan cukup optimalnya pengelolan harta yang dimilkinya, pada sisi
lain pengelolan komponen modal kerja yang terdiri dari kas dan piutang yang dimilki
masih belum efektif dan efisien.
Berdasarkan
uraian latar belakang tersebut di atas, maka penelitan tentang masalah kinerja
keuangan koperasi akan dilakukan di Kabupaten Buleleng dengan judul
penelitan:”Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten
Buleleng”.
BAB
2
KAJIAN PUSTAKA
Koperasi
Sesuai dengan UU No. 17
Tahun 2012 tentang Perkoperasian Indonesia, pengertian dari Koperasi adalah
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayan para angotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Berdasarkan sifat kegiatan
usahanya, Parjimin dan Djabarudin (1986:37-38) membagi koperasi menjadi dua
macam yaitu: Koperasi Tungal Usaha (Single Purpose) dan Koperasi Serba Usaha
(Multi Purpose). Sedangkan menurut UU koperasi No. 17 tahun 2012 jenis-jenis
koperasi dibedakan menjadi: Koperasi konsumen, Koperasi produsen, Koperasi
jasa, dan Koperasi Simpan Pinjam. Menurut IAI dalam PSAK No.27 tentang
Akuntansi perkoperasian paragraf 74, laporan keuangan koperasi meliputi Neraca,
Perhitungan Hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Angota, dan
catatan atas laporan keuangan.
Hipotesis
Penelitian
Berdasarkan uraian
tersebut maka dapat diajukan hipotesis bahwa kinerja keuangan KSU Kabupaten
Buleleng termasuk kriteria efisien dan curent ratio, receivable turnover, cash
turnover, debt to equity ratio dan debt to aset ratio berpengaruh secara
signifikan terhadap kemampuan menghasilkan laba (rentabiltas ekonomi) baik
secara parsial maupun simultan.
ANALISIS
PEMBAHASAN
Tingkat
Efisiensi Rasio Keuangan
Berdasarkan hasil
penelitan, sesuai dengan KEP.MEN.NEG. Koperasi&UKM No.
129/Kep/M/KUKM/XI/202 tentang tingkat efisiensi rata-rata gabungan current
ratio sebesar 186,3% dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan
dalam kriteria sangat efisien. Analisis rata-rata gabungan debt to aset ratio
sebesar 67,10% dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam
kriteria kurang efisien. Rata-rata gabungan debt to equity ratio sebesar 46,16%
dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria sangat
efisien. Analisis rata-rata gabungan receivable turnover sebesar 1,1 kali
dibandingkan dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria kurang
efisien. Rata-rata gabungan cash turnover sebesar 23,34 kali dibandingkan
dengan standar yang ditentukan dinyatakan dalam kriteria cukup efisien. Analisis
rasio rentabiltas ekonomi dimana rata-rata gabungan sebesar 3,67% dibandingkan
dengan standar yang ditentukan, rentabiltas ekonomi KSU di Kabupaten Buleleng
dinyatakan dalam kriteria cukup efisien. Jadi hipotesis yang menyatakan rasio
keuangan dalam criteria efisien ditolak.
Pengaruh
Kinerja Keuangan terhadap Rentabiltas Ekonomi Secara Parsial
Berdasarkan perhitungan
secara parsial dengan (uji t) terhadap variabel current ratio diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,196>0,05 yang menyatakan H0 diterima sehinga
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh curent ratio terhadap rentabiltas
ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel curent
ratio terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan
hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel debt o aset ratio diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,038<0,05 yang menyatakan Ho ditolak, sehinga
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh debt to aset ratio terhadap rentabiltas
ekonomi diterima dan berarti ada pengaruh signifikan variabel debt o aset ratio
terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil
uji tyang dilakukan terhadap variabel debt o equity ratio diperoleh, nilai
signifikansi sebesar 0,376>0,05 yang menyatakan H0 diterima sehinga
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh debt o equity ratio terhadap rentabiltas
ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel debt to
equity ratio terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten Buleleng.
Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel receivable turnover
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,489>0,05 yang menyatakan H0 diterima
sehinga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh receivable turnover terhadap
rentabiltas ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan
variabel receivable turnover terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten
Buleleng. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel cash
turnover diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,868>0,05 yang menyatakan H0
diterima sehinga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh cash turnover terhadap
rentabiltas ekonomi ditolak dan berarti tidak terdapat pengaruh signifikan
variabel cash turnover terhadap rentabiltas ekonomi pada KSU di Kabupaten
Buleleng.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan
diketahui kinerja keuangan koperasi serba usaha di Kabupaten Buleleng dapat
dikategorikan sangat efisien bila dilhat dari dua variable ratio keuangan
seperti (curent ratio dan debt to equity ratio), dua variable menunjukan cukup
efisien yaitu (cash turnover dan rentabiltas ekonomi) sedangkan dua variabel
lagi masuk katagori kurang efisien (debt to aset ratio dan receivable
turnover). Pengaruh kinerja keuangan yang ditunjukan dengan hasil analisis
rasio keuangan terhadap kemampuan koperasi serba usaha untuk menghasilkan laba
(Rentabiltas Ekonomi) secara simultan adalah sebesar koefisien diterminasi ( R2
) = 0,875 atau sebesar 87,5% , sehinga dapat diartikan bahwa rentabiltas
ekonomi dipengaruhi oleh curent ratio , debt to aset ratio, debt to equity
ratio, receivable turnover, dan cash turnover secara simultan sebesar 87,5% dan
sisanya 12,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ditelit. Berdasarkan
hasil uji t yang dilakukan pengaruh variabel rasio keuangan secara parsial
terhadap rentabiltas ekonomi hanya variabel debt to aset ratio yang berpengaruh
secara signifikan, sedangkan ke empat variabel yang lain curent ratio , debt to
equity ratio , receivable turnover dan cash turnover menunjukan pengaruh yang
tidak signifikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, Evaluasi Kebijaksanan Program Kementrian
Koperasi dan UKM. 209
Djarwanto. 200. Statistik Induktif. Edisi 4.
Yogyakarta :PT BPFE-Yogyakarta
Gitosudarmo. Indriyo. 202. Management Keuangan.
Edisi 4. Yogyakarta :BPFE.
Husnan, Suad. 202, Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Edisi 3 Yogyakarta : UP AMP YKPN.
Kasmir. 208, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta
:Rajawali
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group
KEP MEN NEG. Koperasi dan UMKM No 129/M/KUKM/XI/202,
tentang standar pengukuran kesehatan koperasi.
Munawir,S. 204. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4.
Yogyakarta: Liberty
Martono dan Agus Harjito.D. 203, Manajemen
Keuangan.Edisi 3, Yogyakarta; Ekonisia.
Riyanto,Bambang. 193. Dasar-dasar Pemblanjan
Perusahan. Yogyakarta: Andi
S. Hendra. 209. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Untuk
Eksekutif Perusahan. Jakarta : Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar